Rabu, 04 September 2019

TAHAP KONSELING BISNIS PART 2

Tahap Konseling Bisnis Part 2
oleh : Rendy Saputra


Kita lanjut tulisan kemarin tentang Tahapan Konseling Bisnis....

***

4. Bagaimana profit terjadi dalam pembukan.

Setelah neraca terbentuk, maka Saya akan membedah bagaimana bisnisnya mencetak profit. Saya kemudian melakukan cek atas nilai sales dan semua biaya yang terjadi pada periode tertentu. darisana kita akan melihat, apakah bisnis yang sedang berjalan ini sehat atau tidak.

Biasanya, Saya melakukan cek pada laporan laba ruginya. Apakah sudah benar atau ngasal. Apakah biaya yang dibukukan benar-benar biaya, atau ada pembelanjaan peralatan yang terbeban jadi biaya? Beberapa pebisnis ternyata banyak yang masih buta bikin laporan rugi-laba. Akhirnya pembacaan jadi bias. Maka, Saya harus benar-benar memastikan laporan rugi labanya benar.

Saya harus cek bagaimana dia membukukan inventory, bagaimana membukukan CoGS. CoGS nya nembak atau benar-benar riil? Semua akan berpengaruh pada pembukuan.

5. Analisa biaya dan peningkatan sales.

Jika pembukuannya sudah benar, barulah saya melangkah ke hal berikutnya.

A. Menganalisa biaya-biaya yang tidak seharusnya terjadi, lalu membunuhnya. Bahasa Coach Fahmi adalah cost killer.

Di salah satu klien toko roti, akhirnya kita menemukan adonan yang gagal dibuat, cokelat yang terbuang dan tidak terpakai. Dan masih banyak lagi.

Lalu kemudian,

B. Menaikkan sales. Barulah kita berfikir untuk melesatkan penjualan. Membangun prospek. Meningkatkan konversi sales. Mendesain repeat order.

Filosofi nomor 5 ini adalah : cek biaya dulu, baru naikkan sales. Jika anda menaikkan sales di situasi dimana bisnis Anda bocor dalam beban biaya, maka.. ketika sales dipacu, beban biaya nya juga bocor gak karuan.

Maka cost dulu yang pertama dibedah, baru naikin sales. Ini untuk bisnis yang memang struktur cost nya tinggi. Kecuali Anda jualan produk ghoib yang hampir tidak ada CoGS bahkan biayanya. Silakan langsung ke sales.

6. Mempersiapkan Organisasi

Ketika permainan antara sales dan cost sudah difahami. Maka barulah kita melangkah kepada organisasi. Ketika seorang owner sudah membentuk karakter dirinya, memahami bisnisnya, sadar neraca dan faham bagaimana mencetak profit, maka arahan ke tim akan CLEAR!

Pada tahapan ini, bahasa bisnis akan menjadi lugas,

Wahai tim, gimana nih supaya kita bisa tumbuh bareng. Kalo gitu, profit kita mesti tumbuh ya. Hayuk naikin sales, hayuk kita tekan biaya yang gak penting. Kira-kira, keterampilan seperti apa yang perlu kita miliki ya?

Nah, penyiapan organisasi akan sangat jelas apabila point 1 sd 5 nya sudah dikerjakan. Kalo tiba-tiba training dan tiba-tiba pengarahan, bisnis akan tercitra seperti dagelan. Gak ada hasil. Gak jelas arah. Owner cuma marah-marah dan tim gak ngerti arahnya mau kemana. Iya karena ownernya juga gak ngerti mau kemana.

Tetapi kalo seorang owner faham dirinya, faham bisnisnya, faham neraca, faham mencetak profit, maka semua langkah bisnis menjadi jelas.

Bisa ya dilakukan?

7. Memahamkan cara bertumbuh.

Setelah poin 1 sd 6 berhasil diterapkan, maka perusahaan tersebut akan masuk pada kondisi free cash berlimpah. Modal perusahaan tersebut akan membesar, lalu kemudian pertanyaannya menjadi sangat sederhana :

"Dibelanjakan kemanakah modal ini, agar bisnis mengalami pertumbuhan penjualan dan dapat mencetak cash lebih banyak?"

Di tahapan ke-7 ini, Anda cukup merencanakan pertumbuhan.
Bagaimana caranya membelanjakan profit yang sudah tercetak. Dibelikan apa agar bisnis ini maju? Dibelanjakan kemana agar bisnis ini bertumbuh? Apa langkah bisnis berikutnya agar bisnis ini maju?

KR Business Notes
Ahad, 27 Januari 2019

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright by Eko Saputro