Selasa, 22 Desember 2009

Profesor VS Tukang Sampan

Suatu hari ada seorang professor dengan multiple bidang yang hebat. dia banyak mengetahui tentang berbagai macam ilmu dan diakui tentang keluasan ilmunya. Pada suatu hari dia ingin naik perahu dan mengamati fenomena alam sekitar. Jadilah dia menyewa perahu sambil melihat-lihat pemandangan alam yang indah. Awalnya perahu melaju perlahan, terjadilah dialog itu antara professor dan pak amir, pengayuh perahu itu
"pak Amir, anda lihat gunung disana, apakah anda tahu itu gunung apa?
wah ndak tahu pak
"apakah anda tahu tentang geograpy"?
ndak pak
"ck ck ck, anda telah kehilangan 10% hidup anda.. dengan geography anda akan tahu, berbagai macam daerah, berbagai macam budaya, dengan itu anda bisa menghasilkan uang yang cukup untuk hidup bahagia"
kemudian perahau melaju lebih kencang mengiuti arus sungai
sang professor pun memungut daun yang terbawa arus air
"anda tahu ini daun apa, ini daun langka"
tidak tuan
"apakah kamu tahu biologi?"
tidak tuan
"ck ck ck, anda telah kehilangan 30% kehidupan anda, dengan biologi, kita bisa merekayasa genetika. dengan rekayasa genetika, kita bisa mengatasi kelaparan di muka bumi."
kemudian tiba-tiba cuaca agak berubah mendung, dan arus sedikit menjadi deras. dengan santainya professor bertanya
"kamu tahu apa penyebab fenomena alam itu?
ndak tahu pak
"kamu tahu fisika?
tidak pak, semakin bertambah kesal, dan saking kesalnya ingin mendorong professor keluar perahu.
"ck ck ck, kamu benar benar bodoh ya, kalau ndak tahu makanya belajar. kamu telah kehilangan 60% kenikmatan hidupmu. dengan fisika apa yan tidak bisa dicapai? kita bisa mengamati fenomena alam, kita bisa terbang dan berpindah dengan cepat, kita bisa memanfaatkan gaya-gaya gravitasi, sentrapetal, sentrafugal. dengan memanfaatkan fenomena alam tersebut, kita bisa ciptakan alat-alat yang dapat memudahkan hidup kita. kalau kamu tahu itu.. kamu kan tidak perlu jadi tukang perahu yang hidupnya gini-gini aja."
Tiba-tiba, ada banjir kiriman dari jalur anak suangai lainnya, dan perahu menjadi oleng, sehingga terseret arus liar. seketika itu professor itu panik, dan gemetar. seiring waktu perahu itu terseret ke aliran sungai yang bermuara ke air terjun. professor itu semakin panik, dan mulai merintih rintih ketakutan.
Pak amir pendayung perahu akhirnya menyerah, dia sudah kehabisan tenaga untuk mengendalikan perahunya. sebelum melompat, karena dia tidak bisa menolong professor, dia menanyakan kepada sang professor
"professor, kita dalam bahaya, di depan ujung sana ada air terjun tinggi, dibawahnya ada batu karang tajam. lompat sekarang proff!"
kata professor "tapi saya tidak bisa berenang"
pak amir geleng-geleng dan prihatin, kemudian berkata " kalau gitu anda telah kehilangan 100% hidup anda", kemudian dia melompat ke tepian sungai.

Ironis bukan?. arus sungai itu adalah perubahan. kita harus bisa menunggangi perubahan itu, karena itu adalah suatu kepastian. tapi kita tidak perlu seperti professor, yang tahu segalanya, tahu tentang hal yang dapat memberi manfaat orang banyak. tapi tergelung arus kehidupan, karena tidak memiliki basis skill dasar, untuk mencapi itu semua.

Begitu juga dengan bisnis. jatuh bangun adalah sarana untuk menguatkan mental, melatih kesabaran, mengasah kreatifitas, serta menghidupkan keberanian serta semangat yang menyala nyala untuk terus maju dan sukses.

Salam sukses
Wassalamu'alaikum

Eko Saputro

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright by Eko Saputro