3 Hal Fundamental Ketika Bangkrut
oleh : Rendy Saputra
****
3 Hal yang harus dilakukan saat mengalami kejatuhan adalah :
1. Terima yang Terjadi
Tidak mungkin jiwa akan kuat apabila hati belum bisa menerima apa yang terjadi.
Ciri-ciri jiwa yang belum menerima yang terjadi adalah menyalahkan orang lain, menyesal berlebihan, dan akhirnya membawa jiwa pada situasi bahwa dirinya sudah lagi tidak memiliki kesempatan.
Yang terjadi dan tertimpa pada diri adalah hal yang tidak bisa dihindarkan. Waktu tidak bisa diputar. Kejadian hidup tidak bisa di UNDO, edit atau crop. Jadi harus diterima dan menerimanya bukan basa basi. Benar-benar menerima.
Ucapkan pada diri, "Aku menerima apa yang sudah terjadi, aku menerima apa yang sudah tertimpa pada diriku, aku akan berhenti menyalahkan siapa-siapa"
Sehingga ketika Anda jatuh, bangkrut, tertimpa musibah atau di PHK, energi yang dibutuhkan bukanlah energi untuk melangkah saja.Namun energi untuk menerima apa yang sudah terjadi. Seberterima-terima nya. Tanpa sangkalan diri.
2. Koreksi Diri
Setelah menerima, lalu lihatlah kebelakang. Bagaimana diri ini bersikap dalam hidup. Cek dimana kira-kira kesalahan kita.
Jika seorang yang sakit rela membayar jutaan rupiah hanya untuk sekedar mendiagnosa masalah fisik, maka wajarlah jika kita juga serius memperhatikan masalah batin yang ada.
Cek keangkuhan pada diri
Apakah ada kesombongan menggelayut di hati ?
Bagaimana hubungan antara orang tua ?
Apakah ada kesalahan dalam melangkah ?
Rasanya sakit...
Tapi teruskan mencari kesalahan diri, guna diperbaiki kedepannya. Untuk tidak diulangi lagi.
Kesalahan-kesalahan tersebut tentu tidak akan dilupakan oleh orang lain, tugas kita bukan untuk memaksa mereka melupakan. Namun tugas kita adalah untuk membayar kesalahan.
Maka semangat melihat kebelakang adalah semangat melangkah kedepan. Seperti spion, ditatap sesaat untuk melesat dengan pasti.
3. Melangkah Tanpa Henti
Makin berdiam diri, makin tidak melakukan apa-apa, maka cengkeraman masalah akan semakin erat mengikat. Karena fikiran anda terus menerus memikirkan masalah. Makin diam, makin melamun, makin parah.
Seperti cengkeraman pada gulat.
Ketika bertarung gulat, makin Anda diam saat dicengkeram, makin cengkeramannya kuat dan mematikan.
Maka Anda harus melawan dengan terus bergerak, mencari celah ungkit, melawan, hingga tenaga lawan melemah dan lalai. Dan saat itulah cengkeraman Anda terbuka.
Sama seperti kecoa terbalik. Sang kecoa harus terus bergerak untuk mencari pengungkit. Karena kita dia diam, semut pun mendekat. Dan kecoa pun akan mati digerogoti semut.
Maka ketika kehidupan Anda terbalik, Anda harus terus bergerak.
Lupakan dulu apakah gerakan Anda membawa kepastian solusi atau tidak. Karena di saat awal-awal jatuh, perbaikan mental lebih penting dan bergerak adalah perbaikan mental yang paling baik.
KR Business Notes
Selasa, 29 Januari 2019
⬇⬇ Subscribe ⬇⬇
https://bit.ly/gabungkrbn
0 komentar:
Posting Komentar