Rabu, 04 September 2019

TENTANG SDM

Tentang SDM
oleh : Rendy Saputra




***
Seorang sahabat bertanya dengan cukup serius. Setelah Saya mengisi sharing session di IKADI Surabaya, seorang pebisnis pemilik sebuah brand fashion mendekati Saya,

"Kang, capek banget ya, sudah mendidik admin sosmed, setelah pinter, langsung keluar dan bikin sendiri. Gimana solusinya ya mas, supaya orang terus-terusan mau bekerja dengan kita?"

Dilain kesempatan, seorang ibu ngajak diskusi panjang,

"Kang, gajinya udah tinggi kok, apa aja sudah Saya kasih, padahal Saya jarang juga marah-marah, tapi kenapa ya, kok karyawan Saya milih keluar."

Saya yakin pertanyaan ini hadir menggelayut di fikiran kita semua, dan semoga tulisan berikut ini dapat membantu sahabat untuk memahaminya.

***

Jika kita berbicara tentang SDM, maka kita berbicara tentang seorang manusia yang lengkap secara lahir dan batin. Manusia memiliki fikiran, perasaan dan kesemuanya menghasilkan tindakan.

Bertahan disebuah organisasi adalah sebuah keputusan.
Tetap bekerja di organisasi yang sama dalam rentang kurun waktu yang lama adalah sebuah sikap.
Begitu juga berhenti, keluar, resign atau kabur tanpa kabar. Semua itu juga sikap.

Yang harus kita fahami adalah, setiap tindakan manusia pastilah dilatar belakangi dengan apa yang ada didalam fikirannya.
Apa yang dia fikirkan menentukan akan apa yang dia lakukan.
Apa yang dia rasakan juga melahirkan apa yang dia perbuat.

Maka, kesalahan terbesar kita adalah berfokus pada tindakannya dan tidak pernah menyelami tentang apa yang dia rasakan dan fikirkan.

******

Hari ini Saya memimpin perusahaan, merekrut orang, mendidik dan menjalankan perusahaan.
Maka Saya harus menyelami hati tim Saya,

Untuk apa mereka bekerja disini?
Apa yang mendorong mereka untuk tetap hadir setiap hari?
Apa yang membuat mereka bertahan?
Apa yang sekiranya dicari oleh anak muda ini?
Apa yang yang sekiranya membuat tim Saya mau bekerja lebih tekun dan keras?
Mengapa mereka memilih kami, dan tidak memilih yang lain?

Semua pertanyaan tersebut menuntun Saya ke berbagai jawaban dan faktor yang bisa jadi berbeda satu dengan lainnya.

Ada yang bekerja memang untuk gaji. Mereka benar-benar memilih untuk bertahan hidup saja. Bekerja karena benefit dan bonus yang menjanjikan. Itu saja.

Ada juga yang mungkin hidupnya sudah selesai tentang uang. Dia bisa dapat uang lebih banyak diluar perusahaan kita, namun di perusahaan kita... dia mendapatkan pembelajaran, pembentukan budaya, pembentukan karakter. Dan ini gak didapatkan diluar.

Ada juga yang memang mungkin terikat secara emosi. Saya juga menemukan anak-anak muda yang hanya mau bekerja di perusahaan nasional, bahkan perusahaan muslim. Dengan budaya muslim, lingkungan muslim. Ini faktor emosi.

Ada juga yang memilih karena proyeksi kebertumbuhan. Ada harapan.

Ada trajectory kemelesatan yang terendus. Ada pondasi perusahaan yang siap besar. Bisa jadi karena itu.

Jadi, bertahan atau tidaknya SDM sangatlah bergantung dari berbagai faktor yang harus kita fahami. Maka tugas kita sebagai pemimpin organisasi bisnis adalah sebagai berikut...

Marilah kita terus berfikir agar perusahaan kita tetap menarik bagi orang-orang baik.

Bagaimana caranya agar perusahaan kita dapat menjaga keberlangsungan keberadaan orang-orang hebat.

Lalu yang harus kita sadari, tenaga kerja adalah mekanisme pasar.
Mereka hanya akan bekerja pada tawaran terbaik, tempat yang menjanjikan proses pertumbuhan, suasana kerja yang membangun, kebanggaan korporasi yang tinggi. Kesemua itu menjadi pertimbangan.

Maka wajar jika UKM selalu kehadiran SDM yang tidak sebaik korporasi. Tugas organisasilah yang kemudian membangun mereka, mendidik mereka, dan memberdayakan mereka.

Ada yang datang, ada yang pergi, langkah bisnis Anda tidak boleh bergantung dan menyerah atas apa yang terjadi diluar sana.
Bisnis Anda harus tetap berputar.. whatever it takes.. whatever it might be... apapun.. harus tetap berjalan.

Manusia datang dan pergi itu adalah keniscayaan. Gak usah baper-baper banget. Alami saja.

KR Business Notes
Senin, 28 Januari 2019
⬇⬇ Subscribe  ⬇⬇
https://bit.ly/gabungkrbn

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright by Eko Saputro